Rabu, 22 Mei 2013

Tanda tanya ???

Aku kau manja dan aku kau siksa
Aku kau cinta tapi aku kau hina
Aku kau bilang terbaik namun kau lihat aku jijik
Aku kau ajak tertawa juga kau berikan aku derita


Aku siapa dimatamu
Aku apa dihatimu
Aku dimana dalam hidupmu
Aku harus bagaimana menghadapimu

Aku berhenti kau caci
Aku berjalan kau tinggalkan
Bagiku ini sangat pedih
Untukku ini amat membelenggu.

Aku berhenti terinjak
Aku paksa berjalan terseret
Apa kau tak mengerti
Aku sangat mencintai
Hargai aku, Aku yang lemah ini.

Selasa, 09 April 2013

Siapa kita


Di berbagai lembaga pendidikan manapun pasti terdapat Guru, Murid dan nilai Pendidikan. Namun bila kita cermati lebih jauh lagi ternyata ada satu unsur yang sangat mendominasi dan selalu jadi penekanan dalam prosesnya, yaitu Disiplin.
Sementara yang ada dan sangat kental di lingkungan pendidikan kita adalah dominasi pengajar yang selalu ingin anak didik binaannya manut, patuh dan taat akan instruksi pengajar. Namun terkadang banyak terlupakan oleh para pengajar bahwa anak didik binaannya adalah cikal bakal penerus dan tonggak keberhasilan profesinya. Banyak para pengajar yang ingin sekali melihat anak didiknya berhasil sesuai dengan harapan pengajar dan orang tuanya, namun pengajar dan orang tua banyak yang lupa bahwa karakter anak didik sangat rentan terhadap contoh dan teladan di banding pelajaran yang rutin setiap waktu dijejali ke dalam otaknya.
Coba kita bandingkan dan coba perhatikan berapa siswa yang dapat menggunakan berbagai sosmed setelah mendapatkan pelajaran TIK dan berapa siswa yang otodidak bisa melakukan semua kegiatan di sosmed hanya karena pergaulan (melihat dan mencoba) dan mencontoh teman-temannya.
Lalu coba kita perhatikan berapa siswa yang benar-benar pernah secara langsung di ajari mengendarai kendaraan baik motor atau mobil lalu mampu mengendarainya dengan mereka yang tidak pernah belajar secara langsung mengenai ikhwal mengendara, tapi pada akhirnya mereka yang tidak pernah di ajari mengendara bisa mengendarai kendaraan hanya karena mencontoh dan mengikuti orang sebelumnya.
Dari contoh tadi kita bisa memperhatikan juga beban dari siswa, tidak akan sama kemauan belajar mereka antara yang di ajari dengan yang mencontoh. Ibarat kewajiban dan kebutuhan semuanya perlu tapi beban yang berbeda, jika kewajiban dalam pelaksanaannya kadang jadi beban namun biasanya apabila kebutuhan akan ringan dirasakan dan takkan ada rasa terbebani, karena dalam memperjuangkan kebutuhan ada nilai kepuasan yang sangat dinanti.
Sekarang kita masuk pada masalah Pendidik atau Pengajar.
Disini saya coba membedakan antara Pendidik dan Pengajar karena menurut saya sangat berbeda dari tujuan dan beban moral antara Pendidik dan Pengajar. Menurut saya, arti dari Pendidik adalah pemberi pelajaran yang tidak terhenti hingga anak punya nilai akademik saja. Melainkan Pendidik melebihi dari itu semua dimana Pendidik adalah suri tauladan dan contoh yang dibutuhkan oleh anak didik.
Sementara Pengajar hanya sebatas pengguguran kewajiban atas beban kerja yang diberikan oleh lembaga tempatnya bekerja dan tolak ukurnya adalah nilai akademik. jadi Pengajar akan puas apabila anak didiknya bisa menjawab semua soal dan dengan nilai yang tinggi, Pengajar akan sangat memperhatikan anak didiknya dengan mata pelajaran yang dia ajarkan dan tidak terlalu peka pada mata pelajaran lain.
Tapi lain halnya dengan Pendidik, karena Pendidik akan sangat memperhatikan setiap perkembangan yang ada pada peserta didiknya baik itu dengan mata pelajaran yang dia di ajarkan atau bahkan mata pelajaran yang tidak dia ajarkan secara langsung.
Kita ambil contoh seorang Guru Matematika yang merasa sebagai pendidik akan selalau memperhatikan kemampuan anak didiknya dalam hal mata pelajaran Matematika tapi diluar itu dia juga akan peka dengan perkembangan pergaulan dan akhlak anak didiknya. Dia juga akan selalu sadar menjadikan dirinya contoh nyata untuk ditiru oleh anak didiknya, maka dia akan selalu menjaga sikap dan sifat dalam kesehariannya, disiplin akan selalu di tanamkan dalam jiwanya agar anak didiknya ikut disiplin. Karena hakikat pendidik benar kata Ki Hajar Dewantara "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani". 
Di depan memberikan teladan, ditengah membangun kemauan dan di belakang memberi dorongan, jadi menurut saya pendidik akan selalu ingat bahwa apa yang dilakukan dirinya akan di tiru oleh anak didiknya. Jangan hanya menyuruh anak didik untuk sopan santun selama dirinya masih tak mengenal tata krama, jangan meminta anak taat pada peraturan selagi masih suka melanggar ketentuan.
Jadi siapapun kita saat ini hendaknya jadikanlah diri kita sebagi Pendidik generasi yang akan datang, jangan cuma jadi pengajar yang hanya sekedar menggugurkan kewajiban.
Terakhir saya mohon maaf apabila tulisan ini tidak beraturan dan kurang mengena. Ini hanyalah curahan hati yang sedang coba untuk menumpahkannya lewat tulisan.

Minggu, 07 April 2013

Aku

Kasihku Tuhan-Ku

Apakah Setiap detak jantung ini hanya untukmu,?
Apakah setiap desah nafas ini tertuju kepadamu,?
Tidak...!
Setiap detak jantung ini hanya untuk-MU,
Setiap desah nafas ini hanya tertuju kepada-MU.

Berdetak jantung ini mengingat-MU
Berhembus nafas ini menuju ridhlo-MU
Tertunduk hati ini mengharap rahmat-MU
Hanya engkau tujuan hidup dan matiku.

Pandanganku

Menghadapi hajat PILBUP di Kuningan kini telah banyak bertebaran poster, baligho dan spanduk yang mengenalkan (mensosialisasikan) para tokoh yang (merasa) cukup pantas untuk melanjutkan pembangunan Kuningan kedepan.

Mulai dari tokoh partai sampe istri pejabat, bahkan tokoh partai yang nyelonong lewat jalur independent dan bahkan yang nyata-nyata dari independent. Saya ambil contoh dari para tokoh partai yang sekarang sudah mulai bermunculan, dari PDIP ada Acep Purnama, Ahmad Yani, Utce CH Suganda. Lalu disusul dari Golkar ada Kamdan, Asep Setia Mulyana. Lantas dari Demokrat muncul menguat satu nama Mamat Robi Suganda, ada juga dari PAN yaitu Toto Suharto. Bahkan yang masuk mencalonkan diri dari independent ada Elit dan Zainul.
Sedikit profil dari para calon diatas adalah :
  1. Acep Purnama : Pengusaha, Pimpinan PDIP di Kuningan, Ketua DPRD Kuningan.
  2. Ahmad Yani : Direktur Sanghyang Sri.
  3. Utje CH Suganda : Istri Bupati Kuningan aktif (dengan segala jabatan yang melekat).
  4. Kamdan : Mantan Direktur PDAM Kuningan.
  5. Asep Setia Mulyana : Ketua AMPG Kuningan.
  6. Mamat Robi Suganda : Anggota DPRD Provinsi JABAR.
  7. Toto Suharto : Wakil ketua DPRD Kuningan dari.
  8. Elit Nurlita Sari : Istri dari Pejabat POLRI.
  9. Zainul : Pimpinan Partai NASDEM Kuningan.
Kalau dilihat dari catatan di atas rasanya ada Partai yang belum memunculkan nama kandidatnya, apalagi menebar spanduk dan baligho sosialisasinya, partai tu adalah partai ke 4 teratas pemenang pemilu 2009 lalu di Kuningan dengan jumlah raihan kursi DPRD sebanyak 5 kursi. Partai apakah itu,,,?
Ya,,, partai tu adalah PKS,. 
  1. Kemana dan  dimana PKS sekarang,,? 
  2. Siapa jagoan PKS yang akan di majukan dalam perhelatan Pilbup Kuningan September 2014 mendatang,,?
  3. Apa yang sedang dilakukan PKS sekarang sehingga terasa masih sangat tenang dan terasa tidak ada pergerakan dari Partai Kader ini,?
Jawabannya adalah :
  1. PKS tidak kemana mana tapi PKS ada dimana-mana tersebar diseluruh Kab. Kuningan.
  2. Hehehe,,, tentang siapa jagoan PKS Kuningan yanga akan dimajukan untuk PILBUP Kuningan baru sebatas sosialisasi internal adalah Ust. Muhammad Sabikin, Lc. (Anggota DPRD Prov. JABAR) dan Ust. Rijaluddin, S.Pd. (Ketua DPD PKS Kuningan) namun sampai saat ini kedua nama itu belum dideklarasikan secara resmi.
  3. PKS sampai saat ini masih berkonsolidasi dan merapatkan barisan untuk pemenangan agenda politik yang akan dihadapi. PKS akan tetap tenang dalam bekerja dan tidak akan membuat kesan yang membuat masyarakat muak dengan banyak bertebarannya baligho juga leaflet yang terkadang berkesan menambah semrawutnya pemandangan. PKS merasa belum saatnya untuk ikut riuh dan heboh, karena PKS yakin bahwa meski kemenangan tujuan tapi kemenangan bukan yang utama. Ketenangan dan suasana kondusif yang selalu PKS inginkan.
Jadi untuk yang sedang mennunggu PKS, maka nantikanlah PKS (calon bupati/wakil bupati) dengan sabar dan shilaturahmi serta direct seling untuk kedua calon ( Ust. Moh. Sabikin, Lc. dan Ust. Rijaluddin, S.Pd). Insya Alloh pada saatnya nanti PKS akan tampil dan menampilkan yang terbaik untuk kemajuan  Kuningan tercinta. 
Allohuakbar,,!!!

 

Jumat, 01 Maret 2013

Penandatanganan Form D1 pada sidang Pleno hasil perolehan suara PILGUB tingkat Kecamatan Japara Kab. Kuningan. Dihadiri oleh Saksi-saksi dari Pasangan Aher-Demiz (Akh. Rotim_Ketua DPC PKS Kec. Japara {kiri}),  Pasangan Dede-Lex (tengah) dan Anggota PPK Japara (kanan). Sementara saksi dari pasangan Rikeu-Teten telah meninggalkan tempat sidang lebih awal.








































































































































































































































































































































































































Japara, 27 Februari 2013

Kamis, 28 Februari 2013

SyukurKu

Ya Alloh,,,,, Aku bukan siapa-siapa
Tapi Aku ingin menjadi siapa dimata siapa
Aku hanyalah insan biasa
Yang ingin jadi luar biasa
Meski hanya untuk keluarga.

Tertunduk Aku dalam dudukKu
Tersungkur Aku dalam sujudKu
Terlena Aku dalam nikmatMu
Hanya padaMu Kupersembahkan syukurKu.